ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine, di
Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri)
adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk
mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu
dilayani oleh seorang “teller” manusia. Banyak ATM juga mengijinkan
penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan nama
ATM (Automatic Teller Machine) baik melalui pendengaran maupun
penglihatan. Bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun dipedesaan
sudah tidak asing lagi dengan kosa kata ATM. Dengan perkembangan
teknologi yang pesat saat ini transaksi apapun dapat dilakukan melalui
ATM, mulai dari penarikan tunai, transfer, pemindah bukuan, pembayaran
tagihan, bahkan setoran tunai maupun cetak buku dapat dilakukan di ATM.
Sebuah ATM memerlukan kartu sebagai media perantara antara manusia
dengan mesin. Pada sebuah kartu mempunyai garis yang dinamakan Magnetic
Chip. Magnetik Chip tersebut mempunyai fungsi sebagai sensor pendeteksi
identitas pemilik. Magnetic Chip sangat sensitive dengan berbagai
keadaan, contohnya apabila Magnetic Chip tergesek oleh sebuah benda maka
Magnetic Chip tersebut sudah kehilangan fungsinya. Karena apabila ada
gesekan pada Magnetic Chip maka mesin ATM tidak bisa mendeteksi kartu
ATM yang dimiliki oleh seorang pelanggan. Kejadian seperti itu merupakan
kelemahan dari transaksi melalui ATM. Hal tersebut terjadi karena
kelalaian dari pelanggan sehingga kartunya dalam hal ini rusak.
Bagaimana memperbaharuinya? Pelanggan dapat langsung berkonsultasi
dengan bank yang bersangkutan. Adapun kelemahan dari mesinnya sendiri
biasanya berasal dari jaringannya. Jika terjadi kerusakan pada mesin
ATM-nya biasanya operator dari bank yang bersangkutan akan langsung
memperbaikinya.
Di Indonesia ini kita juga mengenal ada istilah ATM Bersama, jika
diberi pengertian maka ATM Bersama adalah penggabungan atau kerja sama
dari beberapa bank dalam hal pelayanan nasabah menggunakan satu media
penghubung yaitu ATM, disini dari satu mesin ATM dapat melayani nasabah
untuk melakukan transaksi dari berbagai bank dengan menggunakan system
Komputerisasi dan Telekomunikasi. Sistem Komputerisasi dan
telekomunikasi tersebut bukan hanya digunakan untuk ATM bersama tetapi
juga digunakan untuk ATM Mandiri. Seperti yang telah dipelajari
bahwasannya tekhnologi yang mendukung untuk system informasi mengarah
kepada ketepatan waktu diperlukan suatu system yang saling mendukung
satu sama lainnya.
Pada tekhnologi Automatic Teller Machine (ATM) menggunakan system
Komputerisasi dan Telekomunikasi yang memenuhi standar sebuah komponen
inputan system informasi. Sebuah alat inputan tentunya mempunyai cara
kerja, pada ATM sendiri mempunyai urutan kerja mulai dari pelanggan
sampai pada operator bank. Pemancar yang berada di ATM Pemancar yang
berada dibank menggunakan system Telekomunikasi menggunakan system
Telekomunikasi. Terjadi hubungan antara ATM dengan bank menggunakan
system Telekomunikasi.
Mengenal ATM lebih dalam, komponen apa saja sih yang ada didalam ATM
tersebut sehingga mampu melayani berbagai macam transaksi, bisa jadi
bagi anda yang masih awam boleh saja ngebayangi didalam ATM itu ada
orang yang duduk kalau ada yang ambil uang dihitung dulu setelah itu
dikeluarkan kemudian diberi bukti penarikan. Sebenarnya komponen ATM itu
terdiri dari kotak ATM, tombol angka, layer monitor dan kamera
(optional) ini yang biasa nampak dari luar, sementara didalamnya bsia
terdiri dari satu unit computer CPU, key board, modem, kota uang,
printer kecil dan card reader.
Komponen ATM
Setiap transaksi yang terjadi informasinya akan diterima oleh
komputer kemudian dikirimkan ke pusat data melalui sarana telekomunikasi
bisa line telpon, Vsat maupun radio, ATM ini dapat dimonitor statusnya
dari pusat data sehingga dapat diketahui apakah ATM ini sedang mati atau
uangnya sudah habis.
Mesin ATM terdiri dari 2 bagian :
a. Bagian Atas (Upper Compartement) :
- Monitor
- Customer keypad
- Card reader
- Journal printer
- Receipt Printer
a. Bagian Atas (Upper Compartement) :
- Monitor
- Customer keypad
- Card reader
- Journal printer
- Receipt Printer
b. Bagian Bawah (Lower Compartement) :
- Combination lock
- Dispenser module
- Cash cassette
- Reject cassette
- CPU
- Combination lock
- Dispenser module
- Cash cassette
- Reject cassette
- CPU
PENGGUNAAN ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE)
- Di Dunia
Dengan adanya ATM ini membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah,
karena saat ini jaringan ATM sudah bisa lintas Negara bahkan lintas
benua contohnya anda bisa transaksi penarikan uang tunai di negara
manapun apabila anda memegang kartu Master yang bergambar Cirrus
Maestro, anda bisa mengambil uang tunai di ATM yang ada logo Cirrus
Maestro, demikian juga dengan kartu Visa anda yang bergambar Visa
Electron, anda bisa mengambil uang yang ada di ATM yang ada logo Visa
Electron. Pemakaian ATM di Negara-negara maju sudah sangat baik sehingga
rata-rata perhari bisa mencapai 500 – 1000 transaksi perhari.
- Di Indonesia
Meskipun ATM sudah sangat populer hampir semua orang di Indonesia ini
mengenal dan mendengar kata-kata ATM tetapi tingkat penggunaannya masih
belum optimal untuk ukuran Bank besar dengan jaringan luas seperti BCA,
transaksi finansialnya sekitar 800 ribu transaksi perhari, dari sekitar
2500 ATM jadi rata-rata transaksi di ATM hanya sekitar 320 transaksi
perhari, jumlah ini sebenarnya belum optimal apabila dibandingkan dengan
biaya investasi yang dikeluarkan. Untuk rata-rata penggunaan ATM per
hari diseluruh Indonesia untuk semua bank masih kurang dari 300
transaksi per hari.
CARA KERJA ATM
ATM adalah merupakan sebuah terminal data yang mempunyai dua
perangkat input dan empat perangkat output. Seperti halnya sebuah
terminal data, ATM harus memiliki koneksi ,terhubung, dan berkomunikasi
melalui sebuah host processor (pusat proses). Pusat proses yang disertai
oleh Internet service provider (ISP) yg berfungsi sebagai jalur gateway
untuk menuju keberbagai macam jaringan ATM dan menjadikan berfungsi
bagi si pemegang kartu ATM (orang yang menginginkan uang).
Pada umumnya, pusat proses yang mendukung dapat melalui Leased-line
atau jalur kontrak (sewa) maupun mesin dial-up (telepon). Mesin
Leased-line terhubung langsung pada pusat proses melalui empat kabel
(four-wire), point-to-point, dedicated telephone line (pilihan jalur
telepon). Dial-up ATMs terhubung ke pusat proses melalui sambungan
telepon normal menggunakan modem dan sambungan nomor bebas pulsa, atau
melalui penyedia layanan internet yang menggunakan akses nomor local.
Leased-line ATMs disarankan untuk digunakan pada lokasi yang padat
karena kemampuan kerja thru-put yg cukup berat, dan dial-up ATMs
disarankan untuk digunakan pada toko atau lokasi yang tidak ramai dimana
penggunaan hanya sekedar mengambil uang. Biaya yang diperlukan untuk
sebuah mesin ATM dial-up kurang dari setengahnya mesin ATM leased-line.
Biaya operasi mesin ATM dial-up juga hanya sebagian kecil dari biaya
operasi mesin ATM leased-line.
Pusat proses mungkin dapat dimiliki oleh sebuah bank atau instansi
keuangan, atau mungkin juga dimiliki oleh penyedia layanan internet yg
berdiri sendiri. Jika dimiliki bank, biasanya hanya mendukung mesin ATM
bank itu sendiri, dimana hanya proses tunggal yang tersedia bagi pemilik
toko atau tempat usaha.
Transaksi Keuangan
Pada saat pemegang kartu ingin melakukan transaksi ATM, orang
tersebut harus menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pendeteksi
kartu maupun keypad yang tersedia. Mesin ATM akan meneruskan informasi
ini kepada pusat proses, melalui jalur komunikasi data yang telah
ditunjuk untuk melakukan permintaan transaksi kepada bank yang sesuai
dengan kartu pengguna. Jika pemegang kartu menghendaki penarikan tunai,
pusat proses akan mengenakan biaya transfer (electronic funds transfer)
untuk menggantikan biaya layanan bank pusat proses dari bank yang
dimiliki pelanggan. Pada saat biaya telah terkirim ke bank pusat proses,
maka prosesor akan mengirimkan kode persetujuan (approval code) kepada
ATM sebagai otorisasi kepada mesin untuk mengeluarkan uang tunai.
Kemudian prosesor akan mengirimkan data transaksi keuangan pemegang
kartu kepada bank asal pengguna ATM, biasanya pada hari kerja
berikutnya. Dalam hal ini, Bank asal menggantikan seluruh biaya yang
dikeluarkan mesin ATM tersebut.
ATM independent bisa mengakses berbagai bank, juga mendukung penempatan jumlah ATM yang banyak dengan berbagai macam merk niaga (Merchant). Jadi, pada saat anda melakukan transaksi tunai, uang tersebut mengalir secara elektronik dari akun anda menuju penyedia layanan dan merk dagang yang digunakan.
PRINSIP KERJA DARI MESIN ATM
Magnetic strip merupakan suatu bentuk plastik pendek yang dilapisi
dengan sistem magnet dan biasanya dilekatkan pada kartu kredit ataupun
kartu berharga lainnya. Pada magnetic strip biasanya tertulis data
pribadi pemegang kartu, yang berisi nomor rekening, nomor pribadi serta
kode access-nya. Dan tulisan ini ditulis dalam bentuk kode-kode
tertentu, dan hanya bisa dibaca oleh komputer yang dilengkapi dengan
mesin khusus untuk kartu magnetic strip tersebut.
Mesin uang yang digunakan untuk membaca kartu dengan plastic
magnetic-strips ini kemudian dikenal sebagai ATM (Automated Teller
Machine). Untuk menggunakannya, pemakai harus memasukkan kartu yang
dimiliki kedalam mesin khusus atau mesin ATM serta memasukkan nomor
sandi, serta jumlah uang yang akan diambil. Nomor sandi ini kemudian
dikirim melalui jaringan telpon kekomputer pusat. Komputer akan melihat,
apakah yang bersangkutan memiliki uang simpanan atau tidak.
Jika memiliki, maka sinyal ini dikirim lagi ke-ATM dan untuk
kemudian, ATM akan mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan. Disamping itu, pemakai juga bisa melihat informasi
saldo dari tabungan yang dimilikinya, rekening giro ataupun
deposito-nya. Pemindahan bukuan secara otomatis akan dilakukan oleh
komputer. Pada ATM (Automated Teller Machine) juga terdapat suatu
satelit yang akan mengirimkan informasi tersebut kekomputer pusat.
Sistem ATM terdiri dari :
1. Stasiun kerja yang dapat diakses dengan kartu khusus atau disebut juga dengan mesin ATM
2. Remote komputer yang menyimpan dan memperbarui catatan pelanggan dan mengesahkan serta melaksanakan transaksi
3. Hubungan telekomunikasi antara mesin ATM dengan remote komputer.
1. Stasiun kerja yang dapat diakses dengan kartu khusus atau disebut juga dengan mesin ATM
2. Remote komputer yang menyimpan dan memperbarui catatan pelanggan dan mengesahkan serta melaksanakan transaksi
3. Hubungan telekomunikasi antara mesin ATM dengan remote komputer.